SEJARAH
Diambil dari nama Kyai Bugel yang sejarahnya ketika hanyut di sungai Bogowonto terselamatkan oleh potongan kayu (Dugel) dan kemudian dinamakan Kyai Bugel serta menamakan wilayah menjadi BugelKILAS PANDANG
Desa Bugel merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 330.636 Ha yang terletak diujung Barat daya dengan jarak ±2 KM dari pusat Ibu Kota Kecamatan Bagelen. Secara Geografis Desa Bugel terletak 07.75.63.35° LS dan 110.03.12.01° BT. Secara Geologis sebagian besar wilayah Desa Bugel adalah persawahan. Secara administratif terbagi dalam 2 (dua) pedukuhan yakni Dukuh Bugel dan Sembir, terdiri dari 15 (lima belas) RT dan 2 (lima) RW. Jumlah Penduduk 1.006 jiwa yang terdiri dari 491 jiwa Laki laki dan 515 jiwa Perempuan. Potensi unggulan Desa Bugel adalah Tanaman pertanian.RIWAYAT KEPEMIMPINAN
- Sastro Dwiryo 1920 sd 1939
- Karsono 1939 sd 1943
- Atmo Dimejo 1943 sd 1983
- Siti Nurani 1983 sd 1991
- Suharmadji 1991 sd 2007
- Panggih Riharsono 2007 sd 2013
TARI DOLALAK
Tari Dolalak Khas kab. Purworejo, daerah Desa Bugel Dusun Sembir juga mempunyai grup Dolalak.
Inilah sejarah kesenian tari Dolalak.
Sejarah
terciptanya tarian Dolalak yang menjadikan tarian khas dari Purworejo ini konon
bermula dari peniruan oleh beberapa pengembala terhadap gerakan tarian dansa
serdadu Belanda. Penamaan Dolalak diambil dari dari dominannya notasi nada do –
la – la yang dinyanyikan serdadu Belanda untuk tarian dansa mereka.

Dalam
perkembangannya, iringan musik tarian Dolalak menggunakan instrumen musik
jidur, terbang, kecer, dan kendang. Sedang untuk iringan nyanyian menggunakan
syair-syair dan pantun berisi tuntunan dan nasehat. Isi syair dan pantun yang
diciptakan, campuran dari Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia sederhana.
Untuk kostum
penari Dolalak, mengenakan layaknya pakaian serdadu Belanda, pakaian lengan
panjang hitam dengan pangkat di pundaknya, mengenakan topi pet, dan berkacamata
hitam.
Yang unik dan
paling menarik dari tari Dolalak adalah ketika penari memasuki tahap tarian
trance ( kemasukan roh halus ). Saat penari mengalami trance yang ditandai
dengan mengenakannya kaca mata hitam, penari akan mampu menari berjam-jam tanpa
henti. Selain itu gerak tariannya pun berubah menjadi lebih energik dan
mempesona. Kesadaran penari akan pulih kembali setelah sang dukun “ mencabut “
roh dari tubuh sang penari.
Tarian Dolalak,
semula ditarikan oleh para penari pria. Namun dalam perkembangannya, tahun 1976
Dolalak ditarikan oleh penari wanita. Dan hampir setiap grup Dolalak di Purworejo,
kini semua penarinya adalah wanita. Jarang sekali sekarang ini ditemui ada grup
Dolalak dengan penari pria.
Ini grup Dolalak dari Dusun Sembir Desa Bugel Bagelen Purworejo.
Dolalak Puspasari
Pimp. Bpk. Sargino
Dolalak Puspasari Sabet Gelar Penyaji Terbaik I
Dengan tampilan yang energik,
mengeksplorasi gerakan tubuh sebagai dasar garapan tarinya secara
totalitas, Dolalak Puspasari Bugel Kecamatan Bagelen berhasil menyabet
gelar sebagai penyaji terbaik I pada Festival Kesenian Daerah Kabupaten
Purworejo tahun 2009 yang berlangsung di GOR WR Soepratman
Dolalak Puspasari memang layak menjadi
penyaji terbaik I, karena mampu menyuguhkan tarian yang energik dan
ekspresif. Bahkan gerakan-gerakan yang dibawakan hampir semuanya
mengekplorasi tubuh sebagai basis kekuatan ketika menari. Ini sering
mendatangkan aplaus panjang dari para penonoton, yang saat itu
didominasi oleh anak-anak muda. ”Ini awal bagus bagi tumbuh dan hidupnya
seni dolalak di Kabupaten Purworejo,”celetuk Wagino SPd, Pamong Budaya
Dinas P dan K Kabupaten Purworejo disela-sela menjadi dewan yuri. Dolalak Margo Lestari, juga menampilkan suguhan yang apik. Mereka menampilkan cirinya dengan pola yang dinamis dari gerakan yang satu kegerakan yang lainnya. Dari sisi asesoriespun, Dolalak Margo Lestari juga cukup bagus, mereka mempunyai ciri lokal Kaligesingan yang cukup kental. Disamping itu, para penabuh juga nampak serasi ketika mengiringi para penarinya.
Dolalak Puspasari mampu mengungguli 15 peserta Festival Dolalak dengan total nilai 1249. Para yuri yang terdiri dari Pamong Budaya Dinas P dan K Kabupaten Purworejo, setelah sidang sepakat memberikan predikat penyaji terbaik I kepada Group Dolalak Bugel dan berhak meraih tropy dan uang pembinaan sebesar Rp 1 juta. Untuk penyaji terbaik II diraih Dolalak Margo Lestari Tlogoguwo Kaligesing, dengan total nilai 1193 dan berhak mendapat tropy dan uang pembinaan sebesar Rp 750 ribu.
Untuk terbaik III diraih Dolalak Dwi Lestari Plipir Purworejo, dengan nilai 1179 dan berhak mendapat tropy dan uang pembinaan sebesar Rp 500 ribu. Sedangkan untuk penyaji terbaik harapan I diraih Dolalak Subur Makmur, Surorejo banyuurip dengan nilai 1171 dan berhak mendapat tropy dan uang pembinaan sebesar Rp 300. Dolalak Rukun Santoso Sumber Agung Grabag tampil sebagai penyaji terbaik harapan V, dengan nilai 1169 dan berhak aatas tropy dan uang pembinaan sebesar Rp 200 ribu.
Bila anda atau kalian semua ingin menyaksikan Dolalak Putri Puspa Sari kalian dapat menghubungi no. Hp ini 085743952637, yang bernama Ongki Subagyo alias Kentung Harjo Purnomo.Kalau kalian berminat membeli kaset dolalak ini hubungi nomor itu.